Jaza Oase Kerinduan Nasyid Haroki

Di tengah lesunya semangat untuk menghidupkan dakwah lewat musik, dari kota Pekanbaru, Riau, muncul sebuah grup nasyid yang tak sekadar melantunkan nada, namun juga mengusung misi kemanusiaan. Mereka adalah Jaza Nasyid, sebuah grup yang lahir dari kepedulian tulus terhadap berbagai isu sosial, terutama penderitaan yang dialami saudara-saudara kita di Palestina. Bukan sekadar hiburan, nasyid bagi Jaza adalah medium dakwah, jembatan hati untuk menyuarakan keadilan dan perdamaian.

Uniknya Jaza Nasyid bukan cuma kelompok vokal anak muda, melainkan beranggotakan orang-orang yang berjiwa muda, dua dari lima anggotanya merupakan pejabat publik dan tiga lainnya adalah pengurus DPW PKS Riau dari bidang Seni dan Budaya dan bidang Pendidikan dan Kesehatan. Berikut formasi lengkap personil Jaza, H. Markarius Anwar S.T., M.Arch. merupakan wakil walikota Pekanbaru masa jabatan 2025-2030, yang juga sekaligus merupakan ketua DPD PKS Kota Pekanbaru. H. Abdullah, S.Pd, M.Pd, seorang anggota DPRD Provinsi Riau masa jabatan 2024-2029 yang juga merupakan sekretaris fraksi PKS saat ini. Mereka berdua di dampingi oleh bidang Seni dan Budaya DPW PKS Riau yaitu Ghozali selaku ketua bidang, dan Jhonny Irawan sebagai sekretaris bidang. Terakhir satu personil Jaza lainnya adalah Hazairin Hasan, yang juga merupakan seorang ketua bidang Pendidikan dan Kesehatan DPW PKS Riau periode 2025-2030. 

Dalam wawancaranya di Podcast Kita Semua yang disiarkan oleh kanal PKStv RiauNews beberapa waktu lalu (https://youtu.be/GK8c5Ne90yA?si=gMQcyRSZM-tM4F6S), satu hal yang membuat grup ini bisa eksis, mereka percaya bahwa musik memiliki kekuatan untuk menggerakkan jiwa, membuka mata hati, dan menginspirasi perubahan.

Dalam rangkaian kegiatan Munas VI PKS, Jaza Nasyid mendapatkan kesempatan tampil menghibur peserta pada Ahad malam (28/9) di Jakarta. Harmoni suara mereka yang memukau, mampu mengemas dengan apik pesan-pesan kemanusiaan yang sarat makna, menjadikannya mudah diterima, bahkan sebagian besar peserta Munas PKS ikut berdiri dan menyanyikan nasyid yang mereka bawakan, meski baru pertama kali mendengarkan liriknya. “Strategi menjadikan yel-yel aksi untuk Palestina menjadi lirik nasyid, lalu mengajak audiens meneriakkannya sebelum bernasyid, itu merupakan strategi cerdas. Sehingga audiens sudah terbiasa dulu dengan liriknya, kemudian kita diajak menyanyikan bareng.  Daaaan, tadi itu rame banget yg ikut menyanyikan,” demikian tanggapan salah seorang audiens, Sony Martin, S.T.P., beliau adalah sekretaris DPW PKS Riau yang turut hadir menyaksikan langsung penampilan Jaza di panggung Munas kemarin.

Melalui lirik yang menyentuh dan aransemen yang syahdu, Jaza Nasyid berhasil menyampaikan jeritan hati dan doa dari tanah yang jauh, mengingatkan kita semua akan pentingnya persaudaraan global dan perjuangan untuk kebebasan.

Kehadiran Jaza Nasyid menjadi oase inspirasi bagi banyak orang terutama yang menggemari genre nasyid haroki. Mereka memadukan semangat juang yang membara dengan seni sebagai cara yang ampuh untuk menyuarakan kebenaran dan keadilan. Melalui karya-karya mereka, Jaza Nasyid mengajak generasi muda untuk tidak hanya berdiam diri, melainkan turut aktif dalam memperjuangkan nilai-nilai universal kemanusiaan. Pesan mereka adalah ajakan untuk peduli, berbagi, dan berdiri tegak melawan segala bentuk penindasan.

Jaza Nasyid bertekad untuk terus berkarya dan memperluas jangkauan dakwah mereka. Pasca penampilan di acara Munas PKS 2025 yang disiarkan di PKS TV, mereka berencana mengukir lagi karya-karya terbaru, “Mohon do’a kami melanjutkan perjalanan ke Bandung untuk rekaman singel Jaza Nasyid yang ketiga,” kata Ghozali salah seorang personilnya. Jaza Nasyid sudah membuktikan bahwa dari sebuah kota kecil, pesan besar tentang kemanusiaan dapat menggema ke seluruh dunia, membawa harapan dan inspirasi bagi mereka yang mendengarkan.

Baca Juga

Dukung Gubri Wahid Copot Plt Kadispar, Ayat Cahyadi Minta Izin HW Live House Dicabut

PEKANBARU, – Anggota DPRD Riau daerah pemilihan Pekanbaru, Ayat Cahyadi, mengapresiasi langkah Gubernur Riau, Abdul Wahid, …